Daily Archives: April 29, 2011

Dibalik Sebuah ‘?’

Kontroversi film ‘?’ garapan Hanung Bramantyo memaksa saya untuk menontonnya. Film ini mengisahkan tentang “toleransi” antar umat beragama yang akhir-akhir ini sempat tergerus. Beberapa pihak bahkan menyebutnya sebagai pluralisme. Saya tidak begitu apresiatif pada filmnya yang satu ini. Berbeda dengan film sebelumnya, Sang Pencerah. Film ini dibuka dengan penusukan seorang pastur. Banyak yang mengatakan adanya upaya mendiskreditkan umat Islam dalam adegan ini. Dalam adegan, sesosok pemuda pelaku penusukan itu tidak diketahui motifnya. Bukan membela sang sutradara, hanya saja saya ingin bersikap lebih berimbang. Tidak ada data bahwa dia seorang muslim, apalagi muslim yang taat. Sebab terlihat dari tampilannya, ia tak lebih dari seorang preman biasa. Bisa saja pemuda tadi termasuk orang yang anti agama. Atau dia memang orang suruhan yang sengaja dibayar karena dendam pribadi. Memang kita tidak bisa menuduh ketaatan seseorang hanya dari segi tampilan. Tapi dengan adegan tersebut, persepsi publik tergiring pada umat Islam sebagai pelakunya. Penonton dituntut cerdas dalam membaca setiap adegan. Tak bisa disamaratakan.

Dikisahkan pula seorang janda bernama Rika yang murtad akibat kekecewaan terhadap suaminya yang lebih memilih berpoligami. Hanung dianggap mendukung pemurtadan. Namun bagi saya, kondisi psikologis Rika yang memang belum siap. Dalam artian, kekecewaannya terhadap keputusan suami yang ingin berpoligami, dilampiaskan kepada “pengkhianatan” agama. Rika cenderung menyalahkan Islam sebagai agama yang memperbolehkan poligami sehingga ia lebih memilih agama Katolik yang dianggapnya tidak demikian. Sama halnya seperti orang-orang yang menjadi antipati terhadap agama (baca: anti agama) karena sering terjadi pengrusakan dan perpecahan atau bahkan perang atas nama agama. John Lennon juga pernah menyatakan kekecewaan ini melalui Imagine-nya. Lantas apakah agama tertentu yang harus disalahkan jika terjadi hal semacam itu? Apakah agama melegitimasi tindakan-tindakan anarkis itu? Saya rasa tidak. Boleh dikatakan itu hanya merupakan oknum, akan tetapi oknum-oknum ini kini semakin banyak.

Read the rest of this entry